Kamis, 27 November 2014

PROPOSAL KELAYAKAN USAHA BROILER






PROPOSAL KELAYAKAN USAHA BROILER
(Tugas Manajemen Usaha Ternak Unggas)



Oleh


logo unila liight.gif


JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2010
I. PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pendapatan penduduk Indonesia maka semakin meningkat pula kebutuhan bahan makanan, termasuk bahan makanan yang berasal dari hewan terutama daging. Salah satu jenis ternak yang yang menjadi sumber utama penghasil daging adalah ayam di mana pemeliharaan dan konsumsi sudah menyebar di seluruh Indonesia, di samping itu, beberapa kelebihan yang dimiliki ayam sebagai bahan konsumsi telah menyebabkan terdapatnya preferensi yang tinggi dari masyarakat terhadap daging ayam potong.

Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang baik karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, harga yang relatif murah dengan akses yang mudah karena sudah merupakan barang publik dan merupakan pendorong utama penyediaan protein hewani nasional.

Performans yang baik pada unggas akan tampak apabila faktor genetik dan lingkungan pemeliharaannya juga baik. Khususnya mengenai faktor genetik, untuk broiler (ayam pedaging) dapat disimpulkan bahwa genetiknya sudah baik karena strain broiler yang dipasarkan merupakan produk dari breeding farm yamg mempunyai kualitas yang baik secara kontinu melakukan seleksi terhadap parent stock dan day old chick (DOC) yang dihasilkan.

Di dalam pembibitan ayam ras. Ternak bibit (ayam induk) disebut Parent Stock, sedangkan keturunan dari parent stock disebut Final Stock. Keturunan dari Final Stock tidak bisa dikembangkan lebih lanjut untuk ayam induk bagi keperluan menghasilkan bibit-bibit baru. Sebab, keturunan dari final stock memiliki sifat-sifat yang lebih rendah dari induknya, yaitu pertumbuhan badannya lambat, daya tahan tubuh rendah, dan ayam mudah/rentan terhadap serangan penyakit.

Ayam ras pedaging terdiri dari berbagari strain atau galur. Setiap strain atau galur diberi nama menurut perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksinya. Oleh karena itu, banyak dikenal strain ayam broiler. Misalnya, breeding Farm Hy-Line yang berpusat di USA, menghasilkan strain Hybro broiler; breeding farm Babcock yang berpusat di U.S.A menghasilkan strain Cobb broiler; breeding Kimber yang berpusat di California (U.S.A) menghasilkan strain kimber broiler; breeding farm Shaver yang berpusat di Kanada menghasilkan strain Shaver broiler dan lain-lain.

Strain broiler tersebut memiliki keunggulan yang relative sama. Strain-strain broiler umumnya memiliki cirri badan yang besar dan kokoh, berkemampuan menghasilkan daging tinggi dalam waktu pemeliharaan yang relative singkat (pertumbuhan badan cepat) yakni pada umur 42 hari berat badan ayam yang betina mencapai 1.7 kg dan yang jantan mencapai 2 kg. kandungan lemak dan air dalam daging yang cukup tinggi, daging berwarna putih bersih dan empuk (tidak ulet/alot), tulang rawan pada bagian dada lunak, otot kaki pada sisi belakang tebal, dan produksi telurnya rendah.

B. Sentra Peternakan
Broiler telah dikembangkan hampir di setiap negara. Sentra peternakan broiler sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa dan Sumatera.
C. Strain broiler
Adapun jenis Broiler terdiri dari berbagai galur atau strain. Setiap strain diberi nama menurut perusahaan pembibitan yang memproduksinya. Breeding farm Hy-line yang berpusat di U.S.A menghasilkan strain Hybro broiler, breeding farm Kimber yang berpusat di California (U.S.A) menghasilkan strain Kimber broiler, breeding farm Shaver yang berpusat di Kanada menghasilkan strain Shaver broiler, dan lain-lain seperti Brahma, Kmcross, Sussex, Starbo, Cornish, Yabro, India River, Langshan, Missouri, A.A.70, Hubbard, Goto, ISA, Super 77, Vedette, Lohman 202, Tegel 70, Piech, Hyline, Tatum, Bromo, Marshal “m”, Avian, CP 707, Peterson, Ross, Cobb.
D. Manfaat
Broiler memiliki produktivitas yang tinggi terhadap produksi daging (karkas) karena pertumbuhan badan yang cepat dan memiliki daya alih (konversi) pakan menjadi produksi daging yang tinggi sehingga broiler menguntungkan untuk diternakkan sebagai penghasil daging.
E. Persyaratan Lokasi
Selain dari aspek lingkungan hidup, penentuan lokasi peternakan harus memperhatikan aspek teknis, social ekonomi, hokum, analisa mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
1.      Aspek Teknis
Dari segi teknis, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah faktor lingkungan hidup yang akan mempengaruhi dan mendukung kehidupan ternak dalam berproduksi. Lokasi.lingkungan yang sesuai untuk pertubuhan dan produktifitas ayam ras harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1.1. Ketinggian tempat (geografis)
Daerah ayng cocok untuk menernakan broiler adalah di daerah dataran medium hingga dataran tinggi yang berketinggian 600—1700 m dari permukaan laut (dpl). Ketinggian temapt berhubungan erat dengan keadaan suhu udara di suatu daerah atau wilayah. Keadaan suhu udara ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produktivitas ayam dalam menghasilkan daging. Suhu udara yang sesuai untuk produksi maksimal (tinggi) bagi broiler berkisar antara 16o—22.5oC.


1.2  Lokasi terbuka dan cukup luas
Lokasi peternakan harus dipilih yang terbuka dan cukup luas, serta tidak terlalu terlindungi pepohonan besar yang menghalangi sinar matahari masuk ke kandang. Lokasi yang demikian akan menjamin sirkulasi udara di dalam kandang berjalan lancar sehingga udara tetap kering dan tidak lembab.

1.3  Lokasi tenang
Lokasi peternakan harus tenang, yaitu yang tidak berdekatan dengan keramaian yang dapat menimbulkan kebisingan, seperti keramaian lalu lintas, lapangan tembak, bengkel, lintasan kereta api. Lokasi yang berdekatan dengan keramaian dapat menyebabkan ayam stress dan dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam dan produksi telur yaitu pertumbuhan ayam menjadi lamban dan produksi daging rendah.

1.4  Lokasi memiliki sumber daya air
Lokasi harus memiliki atau berdekatan dengan sumber air yang cukup. Lokasi yang demikian akan dapat mencukupi kebutuhan ar minum ternak dan untuk keperluan lainnya.

1.5  Lokasi lebih tinggi dari lainnya
Pada daerah yang topografinya miring atau bergelombang, lokasi yang dipilih harus lebih tinggi dari sekitarnya. Dengan demikian, kandang dapat memperoleh udara bebas yang melintassi kandang sehingga sirkulasi udara di dalam kandang berjalan baik dan udara tetap kering dan tidak lembab. Keadaan ini akan menjamin kehidupan ayam tetap nyaman. Di samping itu, lokasi yang lebih tinggi dapat menghindarkan terjadi genangan air di sekitar kandang sewaktu musim penghujan.


2.      Aspek Sosial dan Ekonomi
Faktor sosial dan ekonomi harus dipertimbakngkan dalam pemilihan lokasi antara lain lokasi perkandangan yang jauh dari permukiman. Bau limbah yang berupa kotoran ayam sangat menyengat dan debu kandang yang bertebaran dapat mengganggu kesehatan masyarakat sekitarnya. Jika hal tersebut tidak diperhatikan maka dapat menyebabkan konflik dengan penduduk setempat yang pada akhirnya akan mempengaruhi berjalannya kegiatan usaha peternakan pembangunan peternakan dapat member pekerjaan dan peningkatan pendapatan bagi penduduk sekitarnya; lokasi usaha peternakan tidak jauh dari pusat pemasaran agar biaya pemasaran rendah; lokasi peternakan dekat dengan sumber daya hayati (persawahan), pusat pakan, dan penggilingan padi; dan lokasi peternakan dekat dengan sarana transportasi (jalan raya).

3.      Aspek Hukum
Izin pendirian badan usaha diperlukan untuk memperkuat status kepemilikan usaha. Dan, penggunaan tanah utnuk usaha peternakan harus sesuai dengan rencana dan tata ruang di wilayah setempat. Lokasi yang ditentukan harus sesuai untuk peruntukkannya yaitu merupakan wilayah yang telah ditetapkan untuk pengembangan industry peternakan. Terkait dengan masalah prosedur pemilihan lokasi usaha peternakan dan perizinan pendirian badan usaha, calon peternak dapat berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat.

Pembangunan peternakan yang dilakukan sesuai dengan prosedur hokum akan memiliki kedudukan yang kuat sehingga dapat terhindar dari berbagai sengketa hokum. Dengan demikian, kegiatan usaha peternakan akan dapat berjalan dengan baik dan menjamin kesinambungan.




F. Pedoman Teknis Budaya
Sebelum memulai beternak, sebaiknya peternak memahami 3 unsur produksi, yaitu manajemen (pengelolaan usaha peternakan), breeding (pembibitan) dan feeding (makanan ternak/pakan).
F. 1 Penyiapan sarana dan peralatan
1. Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha ternak ayam ras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35 derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
2 Peralatan
1.      Indukan atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
2. Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
3.      Wadah pakan dan minum
wadah pakan dan minum untuk pemeliharaan broiler harus disesuaikan dengan umur dan jumlah ayam yang dipelihara. Hal ini karena kebutuhan makanan dan air minum pada setiap tingkatan umur berbeda.
4. Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
F. 2 Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a)
broiler sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
F. 3 Pemeliharaan
1. Pemberian pakan
Pakan yang baik adalah yang cukup mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh ayam. Menurut Rasyaf (2001), untuk pertumbuhan dan keperluan hidupnya, ayam pedaging membutuhkan unsur-unsur protein, energi, vitamin, mineral, air, lemak, abu, serat kasar, asam-asam amino dan unsur-unsur lainnya. Hal ini dapat dilihat dari standar kebutuhan zat-zat makanan pada masing-masing periode pemeliharaan yang dapat dipenuhi oleh pakan tersebut. Yang juga tidak kalah penting tapi sering terlupakan adalah pakan tersebut harus tidak menyebabkan diare, sebab diare dapat menyebabkan litter menjadi basah sehingga konsentrasi amoniak di dalam kandang meningkat. Pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit dan problem berat badan.
Pemberian ransum untuk DOC diberikan tipis-tipis diatas tempat ransum baki atau “chick feeder tray” agar ayam belajar mematuk-matuk ransum. Tempat ransum baki digunakan hingga ayam berumur 11 hari. Frekuensi pemberian ransum untuk ayam berumur 1—4 hari yaitu 6 kali/hari, umur 5—7 hari 4 kali/hari, dan umur 8—10 hari 3 kali/hari. Pemberian ransum dan air minum diberikan secara ad-libitum.

2. Pemeliharaan kandang
Kandang harus berseih dan sirkulasi udara harus baik sehingga broiler tumbuh sehat dan menghasilkan daging yang berkualitas. Untuk itu, perlu adanya pembersihan kandang setiap hari dari feses broiler yang bertaburan di kandang dan pemberian desinfektan agar kuman penyakit mati tidak menyebar.
3. Penyakit dan hama
3.1 Penyakit
a. Coccidiosis
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
b. Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
3. 2 Hama
Tungau (kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian:
1.sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
2.dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
4. Panen
Pelaksanaan panen dapat dilakukan pada pagi, siang, dan malam hari tergantung permintaan konsumen. Sebelum ayam dipanen terlebih dahulu ayam digiring dan disekat untuk memudahkan dalam proses penangkapan. Penangkapan dilakukan secara hati-hati dengan cara memegang salah satu kaki ayam.
Setelah dilakukan penimbangan, ayam dimasukkan kedalam box plastic dengan kapasitas box rata-rata 20—30 ekor. Apabila pemanenan dilakukan pada siang hari, maka sebelum berangkat ayam disiram dengan air untuk mengurangi cekaman panas selama dalam perjalanan.
G. Tujuan
Tujuan dari pembuatan proposal ini adalah
a. Menjelaskan prospek usaha broiler
b. Menganalisis usaha peternakan broiler







II. MODAL, HARGA INPUT DAN OUTPUT


Harga Output
Harga output merupakan keseluruhan barang atau jasa yang dimanfaatkan dalam perusahaan dan sebagai investasi modal.
Uraian
Jumlah
Volume
Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
Biaya Tetap




·         kandang & peralatan
1
Buah
60.000.000
60.000.000
·         Transportasi




Pick up
1
Buah
126.000.000
126.000.000
Motor
2
Buah
10.000.000
20.000.000
Tenaga Kerja
6
Orang
800
4.800
Biaya Variabel




·         DOC
6.000
Ekor
5.500
33.000.000
·         Ransum
150.000
Kg
5.500
825.000.000
·         Obat-obatan & Vaksin:




o   Vita chick
3
Buah
21.000
63.000
o   Desinfektan
8
Buah
800
6.400
o   Vaksin ND
4
Buah
20.000
80.000
Galon 2 liter
240
Buah
9.400
2.256.000
Hanging feeder 3 kg
300
Buah
13.000
3.900.000
Feeder tray
120
buah
12.000
1.440.000
Gasolex
3
buah
80.000
240.000
 Listrik
12
Bulan
120
1440
 Transportasi
10
Liter
4.500
45.000
Total



1.073.475.200

Modal
modal berasal dari 50% milik pribadi dan 50% pinjaman bank dengan bunga ringan sebesar 2%. Dengan total pengeluaran Rp 1.073.475.200
maka pinjaman bank sebesar 50% x 1.073.475.200= Rp 536.737.600
atau sebesar Rp. 537.000.000
bunga bank 2% perbulan:
2% x 894.000.000= Rp. 10.740.000
Angsuran selama 2 tahun:
537.000.000+ (10.740.000x 24) = 794.760.000
Angsuran 794.760.000/24 = 33.115.000/ bulan

Input
Input merupakan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan atau peternakan yang kemudian dipasarkan kepada konsumen. Tingkat mortalitas 2 %.
Uraian
Satuan
Jumlah
Harga Satuan
Total Harga
Jumlah daging
1.2kg
115.200
19.000
2.073.600.000
Tepung darah
0.5kg
3.000
2.000
6.000.000
Feses
0.11kg
23.000
500
11.500.000
Total Input
2.091.100.000
Keterangan:
v  1 periode  2 bulan
v  Pemanenan setiap bulan dengan istirahat kandang minimal 2 minggu

1.      Penjualan karkas
Penjualan karkas = jumlah ayam panen (kg) x harga
Tingkat mortalitas 2 % = 2/100 x 6000 ekor
                                      = 120 ekor
Jumlah penjualan = 115.200 x 19.00
                                   = Rp2.073.600.000
2.      Penjualan Feses
Untuk penjualan feses didapatkan feses (kg) x harga (/kg)
Penjualan feses = 230.000 x 500 = Rp 11.500.000

3.      Penjualan tepung darah
Untuk penjualan tepung darah didapatkan dari total berat tepung darah (kg) x harga tepung darah (Rp)
Penjulan tepung darah = 3.000 x 2.000
                                     = Rp. 6.000.000














III. HASIL USAHA

1.   Penjualan Karkas 

Penjualan karkas           =  Jumlah ayam panen x Harga

Penjualan karkas           = 115.200  x Rp. 19.000

                                      =  Rp2.073.600.000

3.   Pembayaran Kembali Hutang
Dengan total pengeluaran Rp 1.073.475.200
maka pinjaman bank sebesar 50% x 1.073.475.200= Rp 536.737.600
atau sebesar Rp. 537.000.000
bunga bank 2% perbulan: 2% x 894.000.000= Rp. 10.740.000

4.      Penjualan Feses
Untuk penjualan feses didapatkan feses (kg) x harga (/kg)
Penjualan feses = 230.000 x 500 = Rp 11.500.000

5.      Penjualan tepung darah
Untuk penjualan tepung darah didapatkan dari total berat tepung darah (kg) x harga tepung darah (Rp)
Penjulan tepung darah = 3.000 x 2.000
                                     = Rp. 6.000.000

Total Revenue           =  penjualan karkas + penjualan feses + penjualan tepung darah
                              =  Rp2.073.600.000 +  Rp 11.500.000 + Rp. 6.000.000
                                    =  Rp. 2.091.100.000

Total Profit                =  total revenue – total cost
                                    =   2.091.100.000 1.073.475.200     =   1.017.624.800

Keuntungan untuk 8 periode :
=  keuntungan 1 periode X 8 periode
= 1.017.624.800 x 8
=  8.140.998.400











IV. EVALUASI USAHA


4.1 Kriteria Discounted dan Undiscounted
4.1.1 Kriteria Discounted

Kriteria discounted mengau pada apa yang akan diperoleh kemudian hari dan berapa nilainya sekarang. Kelayakan ussaha ini didasarkan pada B/C  ratio benilai sama dengan 1, maka tercapai break event atau boleh terus, boleh tidak, tetapi boleh B/C bernilai kurang dari 1, maka usaha tidak layak diteruskan, karena hanya akan merugikan.

Rumus B/C ratio =  Total Penerimaan/Total Biaya
    =   2.091.100.000/ 1.073.475.200
    =   1.95
Jadi, usaha ini layak diteruskan.

4.1.2        Kriteria Undiscounted

a.   Margin Efficiency of Capital (MEC)
Merupakan perbandingan antara keuntungan yang diharapkan adalah 100 % dari harga output dengan tingkat bunga yang berlaku.
        MEC  =   1.017.624.800 / 10.740.000x 100 %
                =   94.75 %
MEC > 1,  maka investasi diteruskan.
a.      Rangking by Infestion (RBI)
Merupakan selisih antara keuntungan kotor dengan biaya operasional dan pemeliharaan.
 RBI  = 2.091.100.000- 1.073.475.200
                = 1.000.124.800

c. Pay Back Periode
Merupakan pelunasan biaya pinjaman pada bank sebesar Rp. 537.000.000+ bunga Rp. 10.740.000/periode. Dapat dikembalikan dalam waktu 1 periode dengan jalan cicilan menggunakan keuntungan tiap periode.













V.  KESIMPULAN

Kesimpulan dari studi kelayakan usaha ini adalah
a. Untuk prospek usaha broiler sangat terbuka luas karena kebutuhan konsumen akan daging yang cukup tinggi
b. usaha broiler ini layak diteruskan karena nilai B/C ratio > 1, dan  nilai MEC pada evaluasi usaha > 1



1 komentar:

  1. BONUS 10% EVERY DAY

    Perwakilan Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yg sediakan jasa layanan bagi permulaan akun permainan judi atau taruhan online kepada kamu di cabang judi online yg berpangkat International, sahih dan terpercaya hanya di poker pulsa.

    Sebagai Perizinan Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dgn industri Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh pemerintah Isle of Man terhadap beroperasi yang merupakan juru taruhan latihan jasmani sedunia.


    https://bolazeus.pw/2018/12/28/situs-agen-taruhan-sabung-ayam-s128-deposit-pulsa-termurah/
    https://bolazeus.pw/2018/12/27/link-alternatif-s128-deposit-pulsa-sabung-ayam-online/
    https://bolazeus.pw/2018/12/26/panduan-judi-deposit-pulsa-telkomsel-teraman/
    https://bolazeus.pw/2018/12/26/cara-memilih-agen-poker-deposit-via-pulsa/

    bonus deposit s128

    Daftar di Link Alternatif anti Internet Positif disini :
    link zeusbola
    link alternatif zeusbola

    Ayo daftar sekarang di Zeusbola

    BalasHapus