PROPOSAL
KELAYAKAN USAHA BROILER
(Tugas
Manajemen Usaha Ternak Unggas)
Oleh

JURUSAN
PETERNAKAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2010
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan makin meningkatnya jumlah pendapatan penduduk
Indonesia maka semakin meningkat pula kebutuhan bahan makanan, termasuk bahan
makanan yang berasal dari hewan terutama daging. Salah satu jenis ternak yang
yang menjadi sumber utama penghasil daging adalah ayam di mana pemeliharaan dan
konsumsi sudah menyebar di seluruh Indonesia, di samping itu, beberapa
kelebihan yang dimiliki ayam sebagai bahan konsumsi telah menyebabkan
terdapatnya preferensi yang tinggi dari masyarakat terhadap daging ayam potong.
Komoditas unggas mempunyai prospek pasar yang baik karena didukung
oleh karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia
yang sebagian besar muslim, harga yang relatif murah dengan akses yang mudah
karena sudah merupakan barang publik dan merupakan pendorong utama penyediaan
protein hewani nasional.
Performans yang baik pada unggas akan tampak apabila
faktor genetik dan lingkungan pemeliharaannya juga baik. Khususnya mengenai
faktor genetik, untuk broiler (ayam pedaging) dapat disimpulkan bahwa
genetiknya sudah baik karena strain broiler yang dipasarkan merupakan produk
dari breeding farm yamg mempunyai kualitas yang baik secara kontinu melakukan
seleksi terhadap parent stock dan day old chick (DOC) yang dihasilkan.
Di dalam pembibitan ayam ras. Ternak bibit (ayam induk) disebut Parent Stock, sedangkan keturunan dari
parent stock disebut Final Stock. Keturunan
dari Final Stock tidak bisa dikembangkan lebih lanjut untuk ayam induk bagi
keperluan menghasilkan bibit-bibit baru. Sebab, keturunan dari final stock
memiliki sifat-sifat yang lebih rendah dari induknya, yaitu pertumbuhan
badannya lambat, daya tahan tubuh rendah, dan ayam mudah/rentan terhadap
serangan penyakit.
Ayam ras pedaging terdiri dari berbagari strain atau galur. Setiap
strain atau galur diberi nama menurut perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang memproduksinya. Oleh
karena itu, banyak dikenal strain ayam broiler. Misalnya, breeding Farm Hy-Line
yang berpusat di USA, menghasilkan strain Hybro broiler; breeding farm Babcock
yang berpusat di U.S.A menghasilkan strain Cobb broiler; breeding Kimber yang
berpusat di California (U.S.A) menghasilkan strain kimber broiler; breeding
farm Shaver yang berpusat di Kanada menghasilkan strain Shaver broiler dan
lain-lain.
Strain broiler tersebut memiliki keunggulan yang relative sama.
Strain-strain broiler umumnya memiliki cirri badan yang besar dan kokoh,
berkemampuan menghasilkan daging tinggi dalam waktu pemeliharaan yang relative
singkat (pertumbuhan badan cepat) yakni pada umur 42 hari berat badan ayam yang
betina mencapai 1.7 kg dan yang jantan mencapai 2 kg. kandungan lemak dan air
dalam daging yang cukup tinggi, daging berwarna putih bersih dan empuk (tidak
ulet/alot), tulang rawan pada bagian dada lunak, otot kaki pada sisi belakang
tebal, dan produksi telurnya rendah.
B.
Sentra Peternakan
Broiler
telah dikembangkan hampir di setiap negara. Sentra peternakan broiler sudah
dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama ada di Pulau Jawa dan Sumatera.
C. Strain
broiler
Adapun
jenis Broiler terdiri dari berbagai galur atau strain. Setiap strain diberi
nama menurut perusahaan pembibitan yang memproduksinya. Breeding farm Hy-line
yang berpusat di U.S.A menghasilkan strain Hybro broiler, breeding farm Kimber
yang berpusat di California (U.S.A) menghasilkan strain Kimber broiler,
breeding farm Shaver yang berpusat di Kanada menghasilkan strain Shaver
broiler, dan lain-lain seperti Brahma, Kmcross, Sussex, Starbo, Cornish, Yabro,
India River, Langshan, Missouri, A.A.70, Hubbard, Goto, ISA, Super 77, Vedette,
Lohman 202, Tegel 70, Piech, Hyline, Tatum, Bromo, Marshal “m”, Avian, CP 707,
Peterson, Ross, Cobb.
D. Manfaat
Broiler
memiliki produktivitas yang tinggi terhadap produksi daging (karkas) karena
pertumbuhan badan yang cepat dan memiliki daya alih (konversi) pakan menjadi
produksi daging yang tinggi sehingga broiler menguntungkan untuk diternakkan
sebagai penghasil daging.
E. Persyaratan
Lokasi
Selain
dari aspek lingkungan hidup, penentuan lokasi peternakan harus memperhatikan
aspek teknis, social ekonomi, hokum, analisa mengenai dampak lingkungan
(AMDAL).
1. Aspek
Teknis
Dari
segi teknis, faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah faktor lingkungan
hidup yang akan mempengaruhi dan mendukung kehidupan ternak dalam berproduksi.
Lokasi.lingkungan yang sesuai untuk pertubuhan dan produktifitas ayam ras harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
1.1.
Ketinggian tempat (geografis)
Daerah ayng cocok untuk
menernakan broiler adalah di daerah dataran medium hingga dataran tinggi yang
berketinggian 600—1700 m dari permukaan laut (dpl). Ketinggian temapt
berhubungan erat dengan keadaan suhu udara di suatu daerah atau wilayah.
Keadaan suhu udara ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
produktivitas ayam dalam menghasilkan daging. Suhu udara yang sesuai untuk
produksi maksimal (tinggi) bagi broiler berkisar antara 16o—22.5oC.
1.2 Lokasi terbuka dan cukup luas
Lokasi peternakan harus
dipilih yang terbuka dan cukup luas, serta tidak terlalu terlindungi pepohonan
besar yang menghalangi sinar matahari masuk ke kandang. Lokasi yang demikian
akan menjamin sirkulasi udara di dalam kandang berjalan lancar sehingga udara
tetap kering dan tidak lembab.
1.3 Lokasi tenang
Lokasi peternakan harus
tenang, yaitu yang tidak berdekatan dengan keramaian yang dapat menimbulkan
kebisingan, seperti keramaian lalu lintas, lapangan tembak, bengkel, lintasan
kereta api. Lokasi yang berdekatan dengan keramaian dapat menyebabkan ayam
stress dan dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam dan produksi telur yaitu
pertumbuhan ayam menjadi lamban dan produksi daging rendah.
1.4 Lokasi memiliki sumber daya air
Lokasi harus memiliki
atau berdekatan dengan sumber air yang cukup. Lokasi yang demikian akan dapat
mencukupi kebutuhan ar minum ternak dan untuk keperluan lainnya.
1.5 Lokasi lebih tinggi dari lainnya
Pada daerah yang
topografinya miring atau bergelombang, lokasi yang dipilih harus lebih tinggi
dari sekitarnya. Dengan demikian, kandang dapat memperoleh udara bebas yang
melintassi kandang sehingga sirkulasi udara di dalam kandang berjalan baik dan
udara tetap kering dan tidak lembab. Keadaan ini akan menjamin kehidupan ayam
tetap nyaman. Di samping itu, lokasi yang lebih tinggi dapat menghindarkan
terjadi genangan air di sekitar kandang sewaktu musim penghujan.
2. Aspek
Sosial dan Ekonomi
Faktor
sosial dan ekonomi harus dipertimbakngkan dalam pemilihan lokasi antara lain
lokasi perkandangan yang jauh dari permukiman. Bau limbah yang berupa kotoran
ayam sangat menyengat dan debu kandang yang bertebaran dapat mengganggu
kesehatan masyarakat sekitarnya. Jika hal tersebut tidak diperhatikan maka
dapat menyebabkan konflik dengan penduduk setempat yang pada akhirnya akan
mempengaruhi berjalannya kegiatan usaha peternakan pembangunan peternakan dapat
member pekerjaan dan peningkatan pendapatan bagi penduduk sekitarnya; lokasi
usaha peternakan tidak jauh dari pusat pemasaran agar biaya pemasaran rendah;
lokasi peternakan dekat dengan sumber daya hayati (persawahan), pusat pakan,
dan penggilingan padi; dan lokasi peternakan dekat dengan sarana transportasi
(jalan raya).
3. Aspek
Hukum
Izin
pendirian badan usaha diperlukan untuk memperkuat status kepemilikan usaha.
Dan, penggunaan tanah utnuk usaha peternakan harus sesuai dengan rencana dan
tata ruang di wilayah setempat. Lokasi yang ditentukan harus sesuai untuk
peruntukkannya yaitu merupakan wilayah yang telah ditetapkan untuk pengembangan
industry peternakan. Terkait dengan masalah prosedur pemilihan lokasi usaha
peternakan dan perizinan pendirian badan usaha, calon peternak dapat
berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat.
Pembangunan
peternakan yang dilakukan sesuai dengan prosedur hokum akan memiliki kedudukan
yang kuat sehingga dapat terhindar dari berbagai sengketa hokum. Dengan
demikian, kegiatan usaha peternakan akan dapat berjalan dengan baik dan
menjamin kesinambungan.
F.
Pedoman Teknis Budaya
Sebelum
memulai beternak, sebaiknya peternak memahami 3 unsur produksi, yaitu manajemen (pengelolaan usaha peternakan),
breeding (pembibitan) dan feeding (makanan
ternak/pakan).
F.
1 Penyiapan sarana dan peralatan
1.
Perkandangan
Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha
ternak ayam ras meliputi: persyaratan temperatur berkisar antara 32,2-35
derajat C, kelembaban berkisar antara 60-70%, penerangan/pemanasan kandang
sesuai dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari
pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang, model kandang disesuaikan
dengan umur ayam, untuk anakan sampai umur 2 minggu atau 1 bulan memakai
kandang box, untuk ayam remaja ± 1 bulan sampai 2 atau 3 bulan memakai kandang
box yang dibesarkan dan untuk ayam dewasa bisa dengan kandang postal atapun
kandang bateray. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal,
yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
2
Peralatan
1. Indukan
atau brooder
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru menetas.
2.
Litter (alas lantai)
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.
3. Wadah
pakan dan minum
wadah pakan dan minum untuk pemeliharaan broiler harus disesuaikan dengan umur dan jumlah ayam yang dipelihara. Hal ini karena kebutuhan makanan dan air minum pada setiap tingkatan umur berbeda.
wadah pakan dan minum untuk pemeliharaan broiler harus disesuaikan dengan umur dan jumlah ayam yang dipelihara. Hal ini karena kebutuhan makanan dan air minum pada setiap tingkatan umur berbeda.
4.
Alat-alat rutin
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam seperti: suntikan, gunting operasi, pisau potong operasi kecil, dan lain-lain.
F.
2 Pembibitan
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a) broiler sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
a) broiler sehat dan tidak cacat pada fisiknya
b) pertumbuhan dan perkembangannya normal
c) ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya.
d) tidak ada lekatan tinja di duburnya.
F.
3 Pemeliharaan
1.
Pemberian pakan
Pakan
yang baik adalah yang cukup mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh ayam.
Menurut Rasyaf (2001), untuk pertumbuhan dan keperluan hidupnya, ayam pedaging
membutuhkan unsur-unsur protein, energi, vitamin, mineral, air, lemak, abu,
serat kasar, asam-asam amino dan unsur-unsur lainnya. Hal ini dapat dilihat
dari standar kebutuhan zat-zat makanan pada masing-masing periode pemeliharaan
yang dapat dipenuhi oleh pakan tersebut. Yang juga tidak kalah penting tapi
sering terlupakan adalah pakan tersebut harus tidak menyebabkan diare, sebab
diare dapat menyebabkan litter menjadi basah sehingga konsentrasi amoniak di
dalam kandang meningkat. Pada akhirnya dapat menimbulkan penyakit dan problem
berat badan.
Pemberian
ransum untuk DOC diberikan tipis-tipis diatas tempat ransum baki atau “chick
feeder tray” agar ayam belajar mematuk-matuk ransum. Tempat ransum baki
digunakan hingga ayam berumur 11 hari. Frekuensi pemberian ransum untuk ayam
berumur 1—4 hari yaitu 6 kali/hari, umur 5—7 hari 4 kali/hari, dan umur 8—10
hari 3 kali/hari. Pemberian ransum dan air minum diberikan secara ad-libitum.
2.
Pemeliharaan kandang
Kandang
harus berseih dan sirkulasi udara harus baik sehingga broiler tumbuh sehat dan
menghasilkan daging yang berkualitas. Untuk itu, perlu adanya pembersihan
kandang setiap hari dari feses broiler yang bertaburan di kandang dan pemberian
desinfektan agar kuman penyakit mati tidak menyebar.
3.
Penyakit dan hama
3.1
Penyakit
a.
Coccidiosis
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
b.
Tetelo (NCD/New Casstle Diseae)
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
Gejala: ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.
Pengendalian: (1) menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang; (2) pisahkan ayam yang sakit, mencegah tamu masuk areal peternakan tanpa baju yang mensucihamakan/ steril serta melakukan vaksinasi NCD. Sampai sekarang belum ada obatnya.
3.
2 Hama
Tungau
(kutuan)
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian:
1.sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
2.dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
Gejala: ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Pengendalian:
1.sanitasi lingkungan kandang ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
2.dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
4.
Panen
Pelaksanaan
panen dapat dilakukan pada pagi, siang, dan malam hari tergantung permintaan
konsumen. Sebelum ayam dipanen terlebih dahulu ayam digiring dan disekat untuk
memudahkan dalam proses penangkapan. Penangkapan dilakukan secara hati-hati
dengan cara memegang salah satu kaki ayam.
Setelah
dilakukan penimbangan, ayam dimasukkan kedalam box plastic dengan kapasitas box
rata-rata 20—30 ekor. Apabila pemanenan dilakukan pada siang hari, maka sebelum
berangkat ayam disiram dengan air untuk mengurangi cekaman panas selama dalam
perjalanan.
G. Tujuan
Tujuan
dari pembuatan proposal ini adalah
a.
Menjelaskan prospek usaha broiler
b.
Menganalisis usaha peternakan broiler
II. MODAL, HARGA INPUT DAN
OUTPUT
Harga Output
Harga output merupakan keseluruhan barang atau jasa yang
dimanfaatkan dalam perusahaan
dan sebagai investasi modal.
|
Uraian
|
Jumlah
|
Volume
|
Harga
Satuan (Rp)
|
Total
(Rp)
|
|
Biaya
Tetap
|
||||
|
·
kandang & peralatan
|
1
|
Buah
|
60.000.000
|
60.000.000
|
|
·
Transportasi
|
||||
|
Pick
up
|
1
|
Buah
|
126.000.000
|
126.000.000
|
|
Motor
|
2
|
Buah
|
10.000.000
|
20.000.000
|
|
Tenaga
Kerja
|
6
|
Orang
|
800
|
4.800
|
|
Biaya
Variabel
|
||||
|
·
DOC
|
6.000
|
Ekor
|
5.500
|
33.000.000
|
|
·
Ransum
|
150.000
|
Kg
|
5.500
|
825.000.000
|
|
·
Obat-obatan & Vaksin:
|
||||
|
o
Vita chick
|
3
|
Buah
|
21.000
|
63.000
|
|
o
Desinfektan
|
8
|
Buah
|
800
|
6.400
|
|
o
Vaksin ND
|
4
|
Buah
|
20.000
|
80.000
|
|
Galon 2 liter
|
240
|
Buah
|
9.400
|
2.256.000
|
|
Hanging feeder 3 kg
|
300
|
Buah
|
13.000
|
3.900.000
|
|
Feeder tray
|
120
|
buah
|
12.000
|
1.440.000
|
|
Gasolex
|
3
|
buah
|
80.000
|
240.000
|
|
Listrik
|
12
|
Bulan
|
120
|
1440
|
|
Transportasi
|
10
|
Liter
|
4.500
|
45.000
|
|
Total
|
|
|
|
1.073.475.200
|
Modal
modal berasal dari 50% milik pribadi dan
50% pinjaman bank dengan bunga ringan sebesar 2%. Dengan total pengeluaran Rp 1.073.475.200
maka pinjaman bank sebesar 50% x 1.073.475.200=
Rp 536.737.600
atau sebesar Rp. 537.000.000
bunga bank 2% perbulan:
2% x 894.000.000=
Rp. 10.740.000
Angsuran
selama 2 tahun:
537.000.000+ (10.740.000x
24) = 794.760.000
Angsuran 794.760.000/24
= 33.115.000/
bulan
Input
Input merupakan pendapatan yang dihasilkan oleh
perusahaan atau peternakan yang kemudian dipasarkan kepada konsumen. Tingkat
mortalitas 2 %.
|
Uraian
|
Satuan
|
Jumlah
|
Harga Satuan
|
Total Harga
|
|
Jumlah daging
|
1.2kg
|
115.200
|
19.000
|
2.073.600.000
|
|
Tepung darah
|
0.5kg
|
3.000
|
2.000
|
6.000.000
|
|
Feses
|
0.11kg
|
23.000
|
500
|
11.500.000
|
|
Total
Input
|
2.091.100.000
|
|||
Keterangan:
v 1 periode 2
bulan
v Pemanenan
setiap bulan dengan istirahat kandang minimal 2 minggu
1.
Penjualan karkas
Penjualan karkas =
jumlah ayam panen (kg) x harga
Tingkat mortalitas 2 %
= 2/100 x 6000 ekor
= 120 ekor
Jumlah penjualan = 115.200 x 19.00
= Rp2.073.600.000
2.
Penjualan Feses
Untuk
penjualan feses didapatkan feses (kg) x harga (/kg)
Penjualan
feses = 230.000 x 500 = Rp 11.500.000
3.
Penjualan
tepung darah
Untuk penjualan tepung darah didapatkan
dari total berat tepung darah (kg) x harga tepung darah (Rp)
Penjulan tepung darah = 3.000 x 2.000
= Rp. 6.000.000
III. HASIL USAHA
1. Penjualan Karkas
Penjualan karkas =
Jumlah ayam panen x Harga
Penjualan karkas = 115.200 x Rp. 19.000
=
Rp2.073.600.000
3. Pembayaran
Kembali Hutang
Dengan
total pengeluaran Rp 1.073.475.200
maka
pinjaman bank sebesar 50% x 1.073.475.200=
Rp 536.737.600
atau
sebesar Rp. 537.000.000
bunga
bank 2% perbulan: 2% x 894.000.000=
Rp. 10.740.000
4.
Penjualan Feses
Untuk
penjualan feses didapatkan feses (kg) x harga (/kg)
Penjualan
feses = 230.000 x 500 = Rp 11.500.000
5.
Penjualan
tepung darah
Untuk penjualan tepung darah didapatkan
dari total berat tepung darah (kg) x harga tepung darah (Rp)
Penjulan tepung darah = 3.000 x 2.000
= Rp. 6.000.000
Total Revenue =
penjualan karkas + penjualan feses + penjualan tepung
darah
= Rp2.073.600.000 + Rp 11.500.000 + Rp. 6.000.000
= Rp. 2.091.100.000
Total Profit = total
revenue – total cost
= 2.091.100.000 – 1.073.475.200 = 1.017.624.800
Keuntungan
untuk 8 periode :
= keuntungan 1 periode X 8 periode
= 1.017.624.800 x 8
= 8.140.998.400
IV. EVALUASI USAHA
4.1
Kriteria Discounted dan Undiscounted
4.1.1
Kriteria Discounted
Kriteria
discounted mengau pada apa yang akan diperoleh kemudian hari dan berapa
nilainya sekarang. Kelayakan ussaha ini didasarkan pada B/C ratio benilai sama dengan 1, maka tercapai break
event atau boleh terus, boleh tidak, tetapi boleh B/C bernilai kurang dari
1, maka usaha tidak layak diteruskan, karena hanya akan merugikan.
Rumus
B/C ratio = Total Penerimaan/Total Biaya
= 2.091.100.000/ 1.073.475.200
= 1.95
Jadi,
usaha ini layak diteruskan.
4.1.2
Kriteria
Undiscounted
a. Margin Efficiency of Capital (MEC)
Merupakan perbandingan antara keuntungan yang diharapkan
adalah 100 % dari harga output dengan tingkat bunga yang berlaku.
MEC
= 1.017.624.800 / 10.740.000x
100 %
= 94.75 %
MEC > 1, maka
investasi diteruskan.
a.
Rangking by
Infestion (RBI)
Merupakan selisih antara keuntungan kotor dengan biaya
operasional dan pemeliharaan.
RBI = 2.091.100.000- 1.073.475.200
= 1.000.124.800
c. Pay Back Periode
Merupakan
pelunasan biaya pinjaman pada bank sebesar Rp. 537.000.000+ bunga Rp. 10.740.000/periode. Dapat dikembalikan dalam waktu 1
periode dengan jalan cicilan menggunakan keuntungan tiap periode.
V.
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari studi kelayakan usaha ini adalah
a.
Untuk prospek usaha broiler sangat terbuka luas karena kebutuhan konsumen akan
daging yang cukup tinggi
b.
usaha broiler ini layak diteruskan karena
nilai B/C ratio > 1, dan nilai MEC pada evaluasi usaha > 1
BONUS 10% EVERY DAY
BalasHapusPerwakilan Bandar Taruhan Judi Bola Sbobet Online Terpercaya dan paling baik yg sediakan jasa layanan bagi permulaan akun permainan judi atau taruhan online kepada kamu di cabang judi online yg berpangkat International, sahih dan terpercaya hanya di poker pulsa.
Sebagai Perizinan Bola Sbobet Indonesia Terpercaya, ZeusBola telah berkerja sama dgn industri Sbobet beroperasi di Asia yg dilisensikan oleh First Cagayan Leisure & Resort Corporation, Manila-Filipina dan di Eropa dilisensikan oleh pemerintah Isle of Man terhadap beroperasi yang merupakan juru taruhan latihan jasmani sedunia.
https://bolazeus.pw/2018/12/28/situs-agen-taruhan-sabung-ayam-s128-deposit-pulsa-termurah/
https://bolazeus.pw/2018/12/27/link-alternatif-s128-deposit-pulsa-sabung-ayam-online/
https://bolazeus.pw/2018/12/26/panduan-judi-deposit-pulsa-telkomsel-teraman/
https://bolazeus.pw/2018/12/26/cara-memilih-agen-poker-deposit-via-pulsa/
bonus deposit s128
Daftar di Link Alternatif anti Internet Positif disini :
link zeusbola
link alternatif zeusbola
Ayo daftar sekarang di Zeusbola